PENTINGNYA PROGRAM KELUARGA BERENCANA
(KB) GUNA MENGURANGI TINGKAT FERTILITAS DAN MORTALITAS
Penulis : Sandra Alma Rosita
Program Studi Perencanaan Wilayah dan
Kota, Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Kalimantan
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk
yang sangat besar dan menempati urutan keempat dalam daftar negara dengan
penduduk terbesar di dunia. Tingginya populasi penduduk ini seiring berjalan
dengan berbagai persoalan kependudukan. Selain itu, keberagaman suku, ras,
agama, dan adat istiadat juga menjadi kendala dalam menyelesaikan berbagai
persoalan yang terjadi. Hal ini menimbulkan berbagai macam masalah
lain. Untuk itu, pemerintah mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) yaitu
program pembatasan jumlah anak yakni dua untuk setiap keluarga. Program KB di
Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat dan diakui keberhasilannya di
tingkat Internasional. Hal ini terlihat dari angka kesertaan ber-KB meningkat
dari 26% pada tahun 1980, menjadi 50% pada tahun 1991, dan terakhir menjadi 57%
pada tahun 1997.
Keluarga Berencana (KB)
merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama
bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan
pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka
kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita.
Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya
karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode
tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB,
kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh
kontrasepsi (Depkes RI, 1998).
Kepadatan penduduk yang terjadi tentu saja menjadi suatu masalah
bagi negara Indonesia yang perlu diperhatikan oleh pemerintah sehingga banyak
upaya yang dipilih atau diprogramkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi
kepadatan penduduk tersebut dengan cara melakukan program Keluarga Berencana
atau dikenal dengan singkatan KB.
Meskipun program ini sudah berjalan sejak lama, namun dalam
pelaksanaannya kurang maksimal, terlihat dengan banyaknya instansi atau lembaga
yang berhubungan dengan program KB tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
Namun, akhir-akhir ini program KB sudah mulai digalakkan kembali dengan
hadirnya lembaga terkait ke tengah-tengah masyarakat. Program ini sangat baik
jika dalam pelaksanaannya dapat terwujud dengan baik. Karena secara umum
program ini bertujuan untuk mengurangi ledakan penduduk yang diperkirakan
akan meningkat setiap tahunnya.
Peran lain program KB adalah untuk memberikan kehidupan yang lebih
baik, di sinilah kehadiran program KB menjadi kebutuhan yang utama ketika
ancaman ledakan penduduk menimpa Bangsa ini.
Program KB menjadi pilihan yang
sangat tepat untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum agar
dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi. Selain itu, cara lain yang
dapat dilakukan untuk mengimbangi ledakan jumlah penduduk adalah penambahan dan
penciptaan lapangan kerja, meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan,
mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi, dan meningkatkan
produksi.
Program KB yang digalakkan oleh
pemerintah Indonesia memiliki banyak tujuan yang sangat baik dan berguna bagi
kesejahteraan rakyat Indonesia. Adapun tujuan dari dilaksanakannya program KB
antara lain:
1. Membentuk keluarga kecil yang
sejahtera dan sesuai dengan kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh keluarga
tersebut. Perencanaan jumlah anak dan pengaturan jarak kelahiran adalah cara
untuk mendapatkan keluarga kecil dan bahagia.
2. Mencanangkan keluarga kecil dengan 2
anak, mencegah terjadinya pernikahan di usia dini serta peningkatan
kesejahteraan keluarga Indonesia.
3. Menekan angka kematian ibu dan bayi
akibat hamil di usia yang terlalu muda atau terlalu tua serta memelihara
kesehatan alat reproduksi.
4. Menekan jumlah penduduk
serta menyeimbangkan jumlah kebutuhan dengan jumlah penduduk di Indonesia.
Program Keluarga Berencana (KB) mempunyai banyak keuntungan.
Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi pil kontrasepsi dapat mencegah
terjadinya kanker uterus dan ovarium. Bahkan dengan perencanaan kehamilan yang
aman, sehat dan diinginkan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya
menurunkan angka kematian maternal. Ini berarti program tersebut dapat
memberikan keuntungan ekonomi dan kesehatan.
Program KB menentukan kualitas keluarga, karena program ini
dapat menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu
terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan, menjarangkan jarak kelahiran
mengurangi risiko kematian bayi. Selain memberi keuntungan ekonomi pada
pasangan suami istri, keluarga dan masyarakat, KB juga membantu remaja
mangambil keputusan untuk memilih kehidupan yang lebih baik dengan merencanakan
proses reproduksinya.
Program KB juga dapat menurunkan tingkat fertilitas yang
tinggi tak jarang terdapat kasus dimana juga terdapat kematian sang ibu pada
saat kehamilan ataupun pada saat proses melahirkan. Tetapi pada kenyataannya, program KB ini belum
sepenuhnya dilaukan oleh warga Indonesia. Kurangnya sosialisasi tentang
pengetahuan program KB ini menyebabkan masih terdpatnya keluarga yang memiliki
jumlah anak leih dari 2. Kebanyakan masyarakat Indonesia yang berada di pedesaan
masih beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki, padahal di zaman seperti
sekarang yang sudah maju maka harus diimbangi dengan pemikiran yang maju juga.
Oleh
karena itu, program KB ini dapat mengatasi ledakan jumlah penduduk menjadi bisa
minimalis sehingga angka kemiskinan dan pengangguran dapat
ditekan se-minimal mungkin tetapi dengan lebih giat melakukan
sosialisasi yang lebih giat agar Indonesia tidak makin bertambah populasi
penduduknya. Jika angka kemiskinan dan pengangguran berkurang otomatis
kesempatan dan akses masyarakat terhadap kesehatan dan pendidikan benar-benar
dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia dan pada gilirannya kesejahteraan yang
dicita-citakan para pendiri bangsa ini akan terwujud.
Referensi :
Depkes RI, 2000. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam
Konteks Keluarga. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, Jakarta