Ringkasan Jurnal
1.
Penulis
dan Judul
Jurnal
penelitian yang dianalisis untuk direview berjudul “Pengembangan Wilayah
Pesisir Pantai Utara Jawa Tengah Berdasarkan Infrastruktur Daerah: Studi Kasus
Kabupaten Jepara” yang ditulis oleh Kurniawati Hapsari Ekosafitri, Ernan
Rustiadi dan Fredinan Yulianda, Mahasiswa Program Studi Ilmu Perencanaan
Wilayah, Institut Pertanian Bogor.
2.
Isi
Jurnal Secara Umum
Isi jurnal secara umum yaitu
Kabupaten-kabupaten pesisir di pantai utara Jawa Tengah perlu mentransformasi
prioritas pembangunan pada potensi sumber daya lokal dan mengoptimalkan
sumber-sumber pertumbuhan baru di wilayahnya. Jepara, salah satu kabupaten
pesisir di pantai utara Provinsi Jawa Tengah, mempunyai panjang garis pantai
82.73 km dengan 16 kecamatan yang terdiri atas 9 kecamatan pesisir dan 7
kecamatan pedalaman. Konsentrasi penduduk di wilayah pesisir menyebabkan
perkembangan kecamatan yang berada di pesisir lebih maju dibandingkan dengan
kecamatan di pedalaman. Hasil anaisis yang dilakukan peneliti mengenai
pengembangan kawasan pesisir Kabupaten Jepara menunjukkan bahwa keetrsediaan
infrastruktur dianggap merupakan prioritas utama pengembangan kawasan pesisir
dan pariwisata bahari merupakan prioritas kegiatan yang perlu dikembangkan di
kawasan pesisir.
3.
Latar
Belakang Isu
Kabupaten Jepara
merupakan salah satu kabupaten pesisir yang terletak di pantai utara Provinsi
Jawa Tengah dengan garis pantai sepanjang 82,73 km. Pengembangan kawasan
pesisir di Kabupaten Jepara membutuhkan kesiapan sarana dan prasarana pendukung
di semua kecamatan pesisir. Identifikasi mengenai jumlah ketersediaan sarana
dan prasarana wilayah perlu dilakukan untuk melakukan analisis tingkat
perkembangan kecamatan di Kabupaten Jepara agar perencanaan pengembangan
wilayah tepat berdasarkan kebutuhan tiap kecamatan. Perkembangan kegiatan
perekonomian di wilayah kecamatan pesisir menyebabkan wilayah kecamatan
tersebut lebih maju dibandingkan dengan wilayah kecamatan yang berada di
pedalaman. Perencanaan pembangunan kawasan pesisir dilakukan dengan cara
menentukan prioritas-prioritas kawasan dan menumbuhkan sektor-sektor yang
potensial di wilayah yang sesuai dengan potensi sumber daya termasuk
ketersediaan sarana dan prasarana disuatu wilayah tersebut.
Perencanaan
pengembangan kawasan pesisir di Kabupaten Jepara juga perlu mempertimbangkan
pergeseran kegiatan masyarakat pesisir dari kegiatan sektor primer dan sektor
sekunder ke sektor tersier di wilayah pesisir Kabupaten Jepara. Pergeseran
pekerjaan nelayan dari menangkap ikan ke pemandu wisata dengan memanfaatkan
kapal penangkap ikan sebagai kapal untuk tur wisata di kecamatan Karimunjawa
serta ke sektor-sektor informal seperti warung makan, warung tenda yang menjual
seafood dan toko souvenir di sekitar objek wisata pantai. Berdasarkan
uraian tersebut, tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat perkembangan
wilayah berdasarkan ketersediaan sarana dan prasarana wilayah dan juga menggali
persepsi stakeholder mengenai
pengembangan kawasan pesisir Kabupaten Jepara.
4.
Bahan
dan Metode yang digunakan
Data yang
digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data
primer yang digunakan berupa kusioner yang dilakukan untuk memperoleh persepsi stakeholder mengenai pengembangan kawasan pesisir di
Kabupaten Jepara. Responden yang dituju, yaitu Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Jepara, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jepara,
akademisi dan pelaku usaha perikanan. Sedangkan untuk data sekunder berupa data
PODES (Pendataan Potensi Desa) Kabupaten Jepara
tahun 2014 yang didapat dari Badan Pusat Statistik. Dalam jurnal ini,
para peneliti menggunakan analisis skalogram yang digunakan untuk mengetahui
gambaran tingkat perkembangan suatu wilayah secara administratif dengan
menggunakan kelengkapan sarana dan prasaran di wilayah pesisir tersebut.
Wilayah yang menjadi objek penelitian ini adalah 16 kecamatan di Kabupaten
Jepara. Selain itu, para peneliti juga menggunakan metode analisis Analytic Hierarchy Process (AHP) yang
digunakan untuk menganalisis persepsi para stakeholder
mengenai pengembangan kawasan wilayah pesisir di Kabupaten Jepara.
5.
Fokus
Penelitian
Fokus Penelitian
yang terdapat pada jurnal ini adalah dimana para peneliti melakukan analisis
untuk mengetahui lebih dalam lagi perkembangan wilayah berdasarkan ketersediaan
sarana dan prasarana dan juga para peneliti ingin mengetahui lebih dalam lagi
untuk mendapatkan informasi mengenai persepsi stakeholder mengenai
pengembangan kawasan wilayah pesisir di Kabupaten Jepara. Dimana para peneliti
mengharapkan analisis yang dilakukan dapat mampu merumuskan arahan pengembangan
kawasan wilayah pesisir di Kabupaten Jepara.
6.
Hasil
Penelitian dan Kesimpulan
Setelah
melakukan analisis maka didapatkan hasil anaslisi dengan menggunakan metode
skalogram yang menunjukkan kisaran nilai Indeks Perkembangan Kecamatan (IPK)
anatar 31.80 – 85.65. Dimana kecamatan yang mempunyai hirarki paling tinggi,
yaitu Kecamatan Kedung, Kecamatan Jepara, Kecamatan Keling dan Kecamatan
Karimunjawa. Sedangkan untuk kecamatan yang mempunyai hirarki sedang, yaitu
Kecamatan Tahunan, Kecamatan Bangsri dan Kecamatan Donorojo. Pada kecamatan
yang mempunyai hirarki rendah, yaitu Kecamatan Mayong, Kecamatan Welahan,
Kecamatan Nalumsari, Kecamatan Pecangaan, Kecamatan Kalinyamatan, Kecamatan
Mlonggo, Kecamatan Pakis Aji, Kecamatan Batealit dan Kecamatan Kembang. Wilayah kecamatan yang
memiliki tingkat perkembangan wilayah tinggi dan sedang di Kabupaten Jepara
berada di kecamatan pesisir. Hal ini dikarenakan banyaknya penduduk yang
tinggal di wilayah pesisir sehingga membutuhkan fasilitas pelayanan yang lebih
bila dibandingkan dengan kecamatan pedalaman. Wilayah pesisir
Kabupaten Jepara juga menjadi pusat dari kegiatan perekonomian seperti kegiatan
perdagangan, industri pengolahan, perikanan tangkap, perikanan budi daya,
transportasi laut dan pariwisata bahari.
Dari
hasil analisis persepsi stakeholder, menempatkan pariwisata bahari menjadi prioritas utama yang dikembangkan
dengan skor 0.297. Kecamatan
Karimunjawa, Kecamatan Jepara dan Kecamatan Mlonggo merupakan wilayah yang
telah mengembangkan pariwisata bahari secara komersial. Prioritas persepsi stakeholder
menempatkan kawasan IV (Kecamatan Karimunjawa) skor tertinggi untuk dikembangkan
(0.307). Kegiatan
pariwisata bahari berkembang di wilayah kecamatan pesisir, antara lain
Kecamatan Jepara, Kecamatan Mlonggo, Kecamatan Tahunan, Kecamatan Bangsri dan
Kecamatan Karimunjawa melalui pengembangan wisata pantai. Sarana dan prasarana
penunjang pariwisata yang berkembang terdiri atas hotel, rumah makan, dan tourist
information centre. Kecamatan Jepara menjadi wilayah paling lengkap dalam
menyediakan sarana prasarana penunjang pariwisata dikarenakan di wilayah ini
objek pariwisata pantai telah dikelola secara baik.
Pengembangan kawasan pesisir juga perlu didukung oleh ketersediaan
infrastruktur yang mendukung kegiatan sektor perikanan dan kelautan sebagai
sumber mata pencaharian masyarakat pesisir. Salah satu infrastruktur pendukung
sektor perikanan dan kelautan yaitu TPI. Keberadaan TPI dianggap penting bagi
perekonomian wilayah Kabupaten Jepara sehingga pemerintah daerah meakukan upaya
perbaikan fungsi TPI dengan memperbaiki fasilitas gedung TPI, melakukan
pengerukan muara sungai untuk memperlancar arus kapal, membangun fasilitas docking
dan kolam pelabuhan serta memperbaiki jalan produksi menuju TPI. Hasil analisis skalogram menunjukkan Kecamatan
Karimunjawa memiliki tingkat perkembangan wilayah tinggi berdasarkan
ketersediaan sarana dan prasaran wilayah. Kegiatan pariwisata bahari juga
berkembang pada kecamatan ini. Sarana dan prasarana pendukung kegiatan
pariwisata di kawasan pesisir yang tersedia berupa sarana hotel dan homestay, dua pelabuhan penyeberangan di
Karimunjawa dan Menujan serta satu bandara untuk pesawat terbang perintis. Pengembangan kawasan pesisir ke depan dititikberatkan pada pengembangan
kegiatan potensial berdasarkan potensi lokal yang dimiliki.
Kritik dan Saran Teerhadap Jurnal
1.
Relevansi
Pertanyaan Penelitian dan Pembahasan yang disajikan
Relevansi
pertanyaan penelitian sudah sangat berhubungan satu sama lain, dimana para
peneliti sudah dapat menjawab tujuan yang disebutkan diawal yaitu untuk analisis
untuk mengetahui lebih dalam lagi perkembangan wilayah berdasarkan ketersediaan
sarana dan prasarana dan juga para peneliti ingin mengetahui lebih dalam lagi
untuk mendapatkan informasi mengenai persepsi stakeholder mengenai
pengembangan kawasan wilayah pesisir di Kabupaten Jepara. Menurut
pandangan saya, saya masih kurang paham dengan analisis yang digunakan. Saya juga
tidak bisa memahami hasil dari analisis dikarenakan kata-kata yang digunakan
seperti terulang kembali secara terus menerus.
2.
Metode
yang digunakan
Metode
yang digunakan dengan skalogram menurut saya sudah tepat dikarenakan kita dapat
melihat sendiri kecamatan-kecamatan mana saja yang memilki karakteristik yang
sama. Tetapi menurut saya, mengenai analisis persepsi stakeholder yang digunakan sudah tepat dan sudah sesuai sasaran
yang dituju.
3.
Bandingan
dengan Jurnal
Adapun
perbandingan anatara jurnal yang direview dengan jurnal yang lainnya terkait
dengan wilayah pesisir. Jurnal penelitian yang lain yang digunakan sebagai
pembanding yaitu “Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Pesisir Kabupaten Bone
Bolango yang Berwawasan Lingkungan (Studi Kasus Desa Botubarani dan Desa
Huangobotu) yang ditulis oleh Abdul Rasid Salim, Hartuti Pernaweni dan Wahyu
Hidayat. Terdapat perbedaan isi dijurnal ini dimana pada jurnal yang kedua ini
terdapat sebuah tinjauan pustaka yang bisa dapat dipahami terlebih dahulu oleh
pembaca sedangkan pada jurnal yang saya review tidak terdapat tinjauan pustaka.
Pada jurnal kedua juga tidak terlalu menggunakan banyak kalimat-kalimat
sehingga para pembaca menyukainya. Tetapi dalam memperoleh data, kedua jurnal
ini mempunyai kesamaan yang sama dimana sama-sama menggunakan kuisioner. Dalam tahapan
analisis, kedua jurnal ini memiliki teknik analisis yang berbeda dimana jurnal
kedua menggunakan analisis deskriptif dan menggunakan analisis SWOT (strengths,weakness,opportunities, threaths).
Dalam menjelaskan pembahasan juga jurnal kedua ini lebih mudah dipahami
dibandingkan dengan jurnal yang direview sehingga para pembaca dapat dengan
mudah mengerti tujuan, proses analisis sampai ke pembahasan yang diberikan oleh
peneliti.
4.
Kelebihan
dan Kelemahan
Dalam
jurnal yang direview ini terdapat beberapa hal yang menjadi kelebihan dan kelemahan
yang terdapat pada jurnal. Untuk kelebihan jurnal ini sendiri, dimana terdapat
peta yang merupakan hasil dari analisis skalogram yang digunakan oleh para
peneliti. Peta tersebut juga mempunyai warna yang berbeda berdasarkan hasil
analisis atau hirarki kecamatan yang sama. Kelebihan selanjutnya, para peneliti
juga menganalisis untuk alternatif pengembangan kawasan pesisir di kabupaten
tersebut dan juga para peneliti menampilkan peta yang isinya merupakan arahan
pengembangan kawasan pesisir di kabupaten tersebut sehingga para pembaca jurnal
akan lebih mudah tertarik dengan adanya gambar yang warna-warni ini. Tetapi
jurnal ini juga memiliki kelemahannya, dimana terdapat beberapa bahasa yang
digunakan oleh para peneliti kurang dimengerti oleh orang yang bukan ahli
dibidangnya dan juga sering terdapat kalimat yang maksud inti dari kalimat
tersebut sama sehingga terkesan berulang-ulang.
5.
Manfaat
Hasil Penelitian
Manfaat
jurnal yang direview ini dapat memberikan hasil peneliian yang dapat digunakan
oleh pemerintah setempat untuk mengembangkan potensi daerah yang sudah dimiliki
oleh daerah tersebut. Pemerintah juga akan mengetahui bahwa masih terdapatnya
daerah-daerah yang pembangnan infrastrukturnya masih belum merata pada
kabupaten tersebut. Dan juga penelitian ini dapat menambah pengetahuan kita
bahwa terdapat sebuah daerah yang
memiliki sektor pariwisata bahari yang dapat kita nikmati tanpa harus kita
pergi ke luar negeri. Pemerintah juga akan tersadar bahwa pembangunan
infrastruktur itu sangatlah penting yang dapat mempengaruhi perkembangan
wilayah itu sendiri. Sehingga dalam hal ini sangat menginginkan sekali akan kesadaran
pemerintah didaerah-didaerah pedalaman yang selama ini masih belum mendapatkan
keadilan yang sama dalam hal pembangunan infrastruktur itu.
Penutup
1.
Opini
Menurut
opini saya terhadap jurnal ini yaitu jurnal ini sudah sangat cukup baik untuk
bisa dibagikan kepada masyarakat. Jurnal ini memiliki metode penelitian
yang sudah sangat tepat dan sudah sesuai dengan sasaran
yang dituju. Bahasaya yang digunakan peneliti juga sedikit kurang saya mengerti.
Apabila penulis jurnal atau peneliti tersebut ingin melanjutkan penelitiannya
itu juga sangat baik karena penelitian yang diangkat cukup menarik perhatian.
Hanya saja para peneliti terlalu banyak
kalimat pembukaan dibagian pendahuluan yang dapat menyebabkan para pembaca
jurnal tersebut manjadi tidak ingin membaca yang pada kenyataannya
kalimat-kalimat tersebut sangatlah penting.
2.
Rekomendasi
Jika
mau melakukan penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama pada jurnal ini
maka perlu untuk memperhatikan beberapa hal, sebagai berikut:
1. Metode
penelitian yang digunakan dapat menggunakan teknik keabsahan yaitu Triangulasi
Metode dimana membandingkan antara informasi yang didapat dengan data yang ada
untuk lebih dalam dalam mengenali informasi-informasi tententu yang belum
didapatkan dan perlu mengecek kebenaran informasi tersebut.
2. Melibatkan
pihak-pihak terdekat dengan permasalahan yang terjadi untuk mengenali
permasalahan yang ada bersumber dari mana, dan dapat pula mengetahui apa saja
yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan relokasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Hapsari Ekosafitri, Kurniawati . Ernan Rustiadi .
Fredinan Yulianda . 2017 . “Pengembagan Wilayah Pesisir Pantai Utara Jawa
Tengah Berdasarkan Infrastruktur Daerah : Studi Kasus Kabupaten Jepara” .
Bogor: Institut Pertanian Bogor
Rasid Salim, Abdul . Hartuti Purnaweni . Wahyu Hidayat
. 2011 . “Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Pesisir Kabupaten Bone Bolango yang
Berwawasan Lingkungan Studi Kasus Desa Botubarani dan Desa Huangobotu”. Jurnal
Lingkungan Hidup