Selasa, 23 Mei 2017

PENTINGNYA PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) GUNA MENGURANGI TINGKAT FERTILITAS DAN MORTALITAS



PENTINGNYA PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) GUNA MENGURANGI TINGKAT FERTILITAS DAN MORTALITAS
Penulis : Sandra Alma Rosita
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Kalimantan
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan menempati urutan keempat dalam daftar negara dengan penduduk terbesar di dunia. Tingginya populasi penduduk ini seiring berjalan dengan berbagai persoalan kependudukan. Selain itu, keberagaman suku, ras, agama, dan adat istiadat juga menjadi kendala dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi. Hal ini menimbulkan berbagai macam masalah lain. Untuk itu, pemerintah mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) yaitu program pembatasan jumlah anak yakni dua untuk setiap keluarga. Program KB di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat dan diakui keberhasilannya di tingkat Internasional. Hal ini terlihat dari angka kesertaan ber-KB meningkat dari 26% pada tahun 1980, menjadi 50% pada tahun 1991, dan terakhir menjadi 57% pada tahun 1997.
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 1998).
Kepadatan penduduk yang terjadi tentu saja menjadi suatu masalah bagi negara Indonesia yang perlu diperhatikan oleh pemerintah sehingga banyak upaya yang dipilih atau diprogramkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi kepadatan penduduk tersebut dengan cara melakukan program Keluarga Berencana atau dikenal dengan singkatan KB.
            Meskipun program ini sudah berjalan sejak lama, namun dalam pelaksanaannya kurang maksimal, terlihat dengan banyaknya instansi atau lembaga yang berhubungan dengan program KB tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Namun, akhir-akhir ini program KB sudah mulai digalakkan kembali dengan hadirnya lembaga terkait ke tengah-tengah masyarakat. Program ini sangat baik jika dalam pelaksanaannya dapat terwujud dengan baik. Karena secara umum program ini bertujuan untuk  mengurangi  ledakan penduduk  yang  diperkirakan  akan  meningkat  setiap tahunnya. Peran lain program KB adalah untuk memberikan kehidupan yang lebih baik, di sinilah kehadiran program KB menjadi kebutuhan yang utama ketika ancaman ledakan penduduk menimpa Bangsa ini.
Program KB menjadi pilihan yang sangat tepat untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi. Selain itu, cara lain yang dapat dilakukan untuk mengimbangi ledakan jumlah penduduk adalah penambahan dan penciptaan lapangan kerja, meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan, mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi, dan meningkatkan produksi.
Program KB yang digalakkan oleh pemerintah Indonesia memiliki banyak tujuan yang sangat baik dan berguna bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Adapun tujuan dari dilaksanakannya program KB antara lain:
1.      Membentuk keluarga kecil yang sejahtera dan sesuai dengan kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh keluarga tersebut. Perencanaan jumlah anak dan pengaturan jarak kelahiran adalah cara untuk mendapatkan keluarga kecil dan bahagia.
2.      Mencanangkan keluarga kecil dengan 2 anak, mencegah terjadinya pernikahan di usia dini serta peningkatan kesejahteraan keluarga Indonesia.
3.      Menekan angka kematian ibu dan bayi akibat hamil di usia yang terlalu muda atau terlalu tua serta memelihara kesehatan alat reproduksi.
4.      Menekan jumlah penduduk serta menyeimbangkan jumlah kebutuhan dengan jumlah penduduk di Indonesia.
Program Keluarga Berencana (KB) mempunyai banyak keuntungan. Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium. Bahkan dengan perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian maternal. Ini berarti program tersebut dapat memberikan keuntungan ekonomi dan kesehatan.
Program KB menentukan kualitas keluarga, karena program ini dapat menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan, menjarangkan jarak kelahiran mengurangi risiko kematian bayi. Selain memberi keuntungan ekonomi pada pasangan suami istri, keluarga dan masyarakat, KB juga membantu remaja mangambil keputusan untuk memilih kehidupan yang lebih baik dengan merencanakan proses reproduksinya.
Program KB juga dapat menurunkan tingkat fertilitas yang tinggi tak jarang terdapat kasus dimana juga terdapat kematian sang ibu pada saat kehamilan ataupun pada saat proses melahirkan. Tetapi  pada kenyataannya, program KB ini belum sepenuhnya dilaukan oleh warga Indonesia. Kurangnya sosialisasi tentang pengetahuan program KB ini menyebabkan masih terdpatnya keluarga yang memiliki jumlah anak leih dari 2. Kebanyakan masyarakat Indonesia yang berada di pedesaan masih beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki, padahal di zaman seperti sekarang yang sudah maju maka harus diimbangi dengan pemikiran yang maju juga.
Oleh karena itu, program KB ini dapat mengatasi ledakan jumlah penduduk menjadi bisa minimalis sehingga angka kemiskinan dan pengangguran dapat ditekan se-minimal mungkin tetapi dengan lebih giat melakukan sosialisasi yang lebih giat agar Indonesia tidak makin bertambah populasi penduduknya. Jika angka kemiskinan dan pengangguran berkurang otomatis kesempatan dan akses masyarakat terhadap kesehatan dan pendidikan benar-benar dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia dan pada gilirannya kesejahteraan yang dicita-citakan para pendiri bangsa ini akan terwujud.







Referensi :
Depkes RI, 2000. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar